Nuansa Homey Kedai Kampung Baru

Apa yang terbayang ketika Anda memasuki sebuah kedai?  Bangunan dengan dinding dan jendela-jendela kayu?  Meja dan bangku-bangku panjang?  Gulai kepala ikan, sayur daun ubi tumbuk, kari ayam, kari kambing di dalam wadah di sudut kedai?

Bukan itu yang akan Anda temui di Kedai Kampung Baru. Rumah makan dengan selera Medan Melayu ini buka sejak November 2020. Baru beberapa bulan. Namun kehadirannya di lobby utama Apartemen Akasa, BSD, Tangerang Selatan, Banten, memberikan kejutan bagi tamu-tamu yang datang untuk menikmati hidangan yang disediakan.

Tak seperti kedai pada umumnya, tak tampak dinding kayu di Kedai Kampung Baru. Tak terlihat pula meja atau bangku-bangku panjang. Yang ada, dinding broken white dengan dekorasi garis-garis vertikal yang berderet seolah membentuk pagar. Di atasnya rak kaca dengan rangka besi hitam memanjang membelah dinding. Ditata di sana: poci, mangkok, gelas-gelas, lilin, hingga pot-pot mungil berisi tanaman-tanaman hijau.

Lantai kedai juga tak tampil sederhana. Sebaliknya, tersusun dari keramik dalam pola kotak-kotak hitam dan putih yang mengkilap. Seperti papan catur. Pemilihan corak yang tak biasa namun menonjol di keseluruhan ruang.  Di atas lantai diletakkan meja dan kursi-kursi dengan warna gelap yang senada.  Sentuhan oranye pada dudukan kursi memberikan  semburat keceriaan.

Namun tak semua ruang kedai berisi meja-meja dan kursi makan. Di ruang dekat pintu masuk, terlihat seperangkat sofa, beberapa kursi jati, meja dan credenza. Seperti di beberapa area kedai, pot-pot tanaman menghiasi sudut ini antara lain: palem kuning, sirih gading dan  syngonium. Menghijaukan dan menyegarkan ruangan.

Lalu selembar karpet berwarna merah, tergelar di bawah salah satu meja. Menghangatkan dan menghadirkan kesan mewah. Sementara di meja lain tersaji beberapa hidangan kecil. Hingga terasa seperti ruang duduk di dalam rumah.

“Kami memang menata agar suasana rumah hadir di kedai kami,” ungkap Mellina Ritonga, owner Kedai Kampung Baru.  Ia ingin tamu-tamunya nyaman duduk berlama-lama di kedai saat menikmati berbagai hidangan yang disajikan: lontong Medan, nasi lemak, mie kriting, sayur daun ubi tumbuk dengan kecombrang dan kunyit serta andaliman, roti jala dengan kari ayam atau kari kambing, dan soto Medan.

Karenanya kedai ditata berbeda. Berbagai hidangan itu tak dipajang di lemari kaca di sudut ruang. Tetapi diletakkan  di atas credenza putih, di dalam wadah-wadah penghangat makanan yang cantik. Hingga menambah selera tamu untuk menyantap. Tamu bisa memilih menu yang diinginkan lalu menikmatinya di sudut manapun di dalam  suasana restoran yang homey dan hijau.

Dan credenza, tak hanya dipakai sebagai meja untuk menyajikan hidangan. Namun digunakan pula sebagai rak-rak penyimpan. Kita bisa melihat piring-piring, mangkok, hingga minuman kemasan, tertata rapi di dalam meja yang dirancang multi fungsi. Di sisi lain, desainnya yang cantik membuat kehadirannya menjadi salah satu elemen penghias ruang.

Makan siang atau malam di Kedai Kampung Baru, memang memberikan pengalaman tersendiri. Aneka kudapannya yang khas seperti lupis dan pisang goreng pulut, patut dicoba.  Anda penggemar kuliner makanan Medan Melayu, silakan datang.  Kedai buka pukul 10.00 – 20.00. Namun Senin tutup.

Penulis : Delrino K, Siti Nurbaiti

Foto Foto : Delrino K

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *