Ngopi Pagi di PortaKamp

Kedai di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan ini punya nama unik. PortaKamp. Mengingatkan pada bangunan-bangunan portable yang banyak ditemui di daerah pertambangan.

Portacamp. Istilah yang mungkin kurang akrab di telinga. Ia adalah container  cargo yg diubah fungsinya menjadi ruang kantor, kantin, gudang, café, rumah tinggal atau lainnya. Bangunan dari peti kemas ini sangat fleksibel. Dapat dipindahkan dari satu area ke area lain tanpa harus membongkarnya terlebih dahulu.

Namun PortaKamp Coffee & Beyond, sama sekali tak terbuat dari container cargo. Kedai di jalan Pelayangan Raya, Kota Tangerang Selatan ini terletak di salah satu blok di kompleks Ruko Tol Boulevard. Dinding bangunannya, sama seperti deretan ruko di kanan kirinya. Tersusun dari batu dan bata.

Terdiri dari 2 lantai, di depan cafe terdapat teras dengan empat meja kecil dan kursi-kursi berwarna hitam. Masuk ke dalam, tampak ruang dalam desain warna monochrome. Putih, hitam, abu-abu dan coklat krem. Penataan sofa dan beberapa meja kecil serta bangku kayu panjang yang menempel ke dinding, menghadirkan kesan homey.Terasa seperti  ruang keluarga di rumah. Apalagi beberapa tanaman dihadirkan di dinding ruangan.

Berbeda dengan lantai bawah, lantai atas dirancang sebagai ruang dengan suasana kantor. Tempat bekerja atau tempat pertemuan. Di sana disediakan meja berkapasitas 8 orang dan white board untuk pertemuan kecil. Terdapat pula 4 meja kecil dengan 4 kursi di setiap mejanya. Ada pula meja panjang yang menempel ke dinding kaca, dengan 6 kursi tinggi. Disiapkan bagi tamu yang ingin memandang kehijauan di luar.

Lalu, bagaimana café yang cantik itu bisa bernama PortaKamp? Terinspirasi kehidupan di masa kecil, Yut dan Ade, pemilik PortaKamp, memberi nama café yang akan dikelolanya: Camp Coffee. Kata Camp berasal dari Portacamp. Yaitu bangunan tambahan dari container yang banyak terdapat di kompleks hunian tempat mereka tinggal dahulu. Perumahan Caltex yang terletak di tengah hutan di Propinsi Riau. Namun nama itu  ternyata sudah ada yang menggunakan dan mendaftarkan. “Maka kami ganti menjadi PortaKamp,” cerita mereka.

Mengusung nama PortaKamp, mereka kemudian menata ruang café dengan  meja dan kursi-kursi, semirip mungkin dengan perabotan yang mengisi bangunan-bangunan portable yang pernah mereka lihat dahulu. “Dulu di sana menggunakan kursi-kursi kayu atau rotan dengan lengan pendek, American style tahun 1960 an,” jelas keduanya. Hingga memunculkan nuansa café yang berbeda.

Kenangan masa lalu dihadirkan pula melalui penamaan menu-menunya. Misalnya saja Ice Kopi Susu Cendana yaitu es kopi yang menyejukkan tenggorokan apalagi di siang hari. Namun tak ada wangi cendana di situ karena kata Cendana yang diletakkan di belakang menu minuman merupakan nama sekolah tempat mereka belajar dahulu: TK SD SMP dan SMA Cendana. Lalu ada es Kopi Bakaringek yang artinya berkeringat dalam bahasa Minang. Bahasa kiasaan untuk minuman dingin yang terdapat embun di dinding luar gelas. Seakan berkeringat.

Selain nama unik yang diletakkan di belakang menu es kopi, tamu akan menemui sajian dengan nama-nama tak biasa lainnya. Seperti: Nasi Goreng Merapi, Mie Goreng Dempo, Pasta Meranti dan Burger Lantana. Merapi, Dempo, Meranti dan Lantana merupakan nama kompleks di perumahan Caltex/Chevron di Riau. Nama-nama itu ditambahkan di belakang nama menu-menu yang tersedia untuk menghadirkan kenangan.

Dan di saat masuk ke dalam café, tamu bisa langsung memesan makanan atau minuman. Karena konsepnya: memesan dan langsung membayar. Tamu PortaKamp, selain keluarga-keluarga, pekerja kantor dan mahasiswa, juga merupakan komunitas sepeda dan mereka yang menyukai lari pagi. Itu sebabnya bila kebanyakan café buka siang hari, kedai dengan kapasitas 70 orang ini buka pagi hari dari pukul 08.00-21.00.

Namun meski Anda bukan penggemar olahraga, tak ada salahnya datang pagi hari. Karena di PortaKamp selain tersedia roti bakar dan garlic cheese bread sebagai menu sarapan, terdapat pula menu spesial: Lontong Sayur Padang. Pasti maknyus menikmatinya bersama teh talua talang.   Apalagi harga yang ditawarkan juga bersahabat. Untuk harga minuman antara 20K Rupiah hingga 40K Rupiah, sedangkan makanan mulai 25K Rupiah sampai dengan  55K Rupiah.

Penulis     : Delrino K, Siti Nurbaiti

Foto Foto : Delrino K & dok. PortaKamp

Foto-foto menggunakan OPPO A95

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *