Karya Artistik Kontemporer di Pameran ICAD 12

ICAD kependekan dari Indonesian Contemporary Art and Design. Adalah pameran tahunan yang menampilkan karya-karya desain dan seni kontemporer di Indonesia. Dimulai pada tahun 2009, event yang digelar di grandKemang Hotel, Jakarta, diikuti sekitar 59 pelaku kreatif multidisipliner.  

Pameran tahun ini mengusung tema: “Fragmenting Yesterday, Reshaping Tomorrow”. Tim Kuratorial ICAD 12: Amanda Ariawan dan  Prananda L. Malasan menjelaskan, topik yang diangkat dilatarbelakangi situasi pandemi Covid-19 yang mempengaruhi seluruh masyarakat dan menjadi memori kolektif bersama. Tujuannya, memahami proses yang berkembang di kehidupan bermasyarakat sambil menelusuri relasi antara masa lalu dan masa depan.

Berlangsung lebih dari  satu bulan hingga 27 November 2022, ICAD 12 merupakan   event  yang menginisiasi kolaborasi industri desain, seni, teknologi, hiburan, dan perhotelan.  Melibatkan pula desainer interior, desainer grafis, fotografer, videografer, scenographers, pelukis, pematung, sutradara film, dan creator lainnya.  Karya-karya yang dipamerkan  terbagi dalam lima kategori: Special Appearance, In Focus, Featured, Open Submission dan Collaboration.

Karya Nyoman Nuarta

Pada kategori Special Appearance, hadir karya dari Nyoman Nuarta, pematung terkenal asal Bali yang juga pemilik NuArt Sculpture Park Bandung. Pada kategori In Focus, terlihat  karya dari Eddie Hara x Rebellionik,  X Onxideastudio, Heri Dono, Mella Jaarsma, Nasirun, dan Titarubi.

Sementara kategori Featured diramaikan oleh 38 karya pelaku kreatif antara lain:  Adhi Nugraha, Amoda x Bedlam & Origin Research, Arafura Media Design, Ayu Andiani Putri, Bana x Taga & Baséput, Deio, Digital Nativ, Dona Arissuta, Dwi Sutarjantono, Syahmedi. Juga karya  Dean & Miranti Johan, Hardiman Radjab, Hendro Hadinata, Henri Affandi, Irmandy Wicaksono, Iwan Esjepe, Iyonono, Izat Arif, Krishnamurti Suparka, MS Alwi, Made Wiguna Valasara, Manda Selena (PinkyGurl) dan masih banyak lagi.

Untuk kategori Open Submission, terdapat karya dari Candrani Yulis, Dhanny “Danot” Sanjaya, Dian Hardiansyah, Grafis Nusantara, Haiza Putti, Jérémy Griffaud, Kevin Jordanus, Lilia Li-Mi-Yan dan Katherina, Sadovsky, Sultan Putra, Sza Sza Anggun, Theo Nugraha, dan Yue Yin.

Terakhir, kategori Collaboration, terdapat karya ASPAC (In collaboration with ADGI and  The Japan Foundation Jakarta), BRI: Studio Woork and bjhomemade, Kemendikbudristek, Immersive Box (In collaboration with Eldwin Pradipta and Way Arifian), Erasmus Huis: Playo and Company New Heroes, Eztu Glass,  ICAD Collective (In collaboration with Azarikh, Coune, and Rimbawan Gerilya), Institut Francais Indonesia (IFI): Leo Rabiet and Givan Rangga Mahardika dan The British Council (In collaboration with Cast Foundation, Playo, and the Applied Arts Scotland).

Amanda Ariawan dan Prananda L. Malasan dalam kuratorialnya menulis: bentuk visual, suara, gerakan, dan kata-kata yang disajikan para partisipan merupakan “kendaraan” yang membawa pengunjung pameran ke berbagai temporalitas, untuk mematangkan konsepsi tentang apa yang semestinya dilakukan di masa sekarang dan tentu saja nanti. Pameran ini tidak dipungut biaya namun sebelumnya pengunjung harus melakukan registrasi kedatangan di website resmi ICAD www.arturaicad.com.

Penulis         : Siti Nurbaiti.

Foto foto       : dok. ICAD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *